Sejumlah kawasan di Jakarta terendam banjir, Jumat (1/2), menyusul hujan deras yang terus mengguyur sejak pagi tadi. Banjir membuat lalu lintas macet serta beberapa kendaraan mogok sehingga menghambat aktivitas warga Ibukota.
Parahnya kemacetan dan cuaca tak bersahabat mendorong Kepolisian Daerah Metro Jaya membebaskan peraturan three in one di sejumlah jalan protokol di Jakarta Pusat. Beberapa di antaranya kawasan Thamrin dan Sudirman mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.
Jalan Merdeka Barat, Jakpus kebanjiran. Akibatnya Istana Negara dan beberapa kantor pemerintah terendam. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilaporkan sulit memasuki Istana Negara. Lalu lintas di sepanjang Merdeka Barat macet sampai Thamrin.
Hanya dalam waktu dua jam, jumlah lokasi banjir di Jakarta bertambah sehingga menjadi lebih dari seratus titik. Dalam laporan Satkorlak Penanggulangan Banjir Pemerintah Provinsi Jakarta, Jumat (1/2), jumlah lokasi banjir pukul 14.00 mencapai 114 lokasi. Padahal, pukul 12.00, jumlah tersebut sekira 70 lokasi.
Hingga pukul 14.00 WIB, ketinggian air di pintu air Katulampa, Bogor, Jawa Barat, mencapai 90 sentimeter. Kondisi ini berarti di atas normal karena batas atas 70 sentimeter.
Pintu air Depok malah berstatus waspada. Ketinggian air mencapai 150 sentimeter atau melebihi batas normal yakni 100 sentimeter. Sementara itu volume air di Maggarai, Jakarta Selatan terus meninggi. Ketinggan air tercatat di posisi 825 sentimeter. Ini sudah melebihi batas normal yakni 700 sentimeter.
Kondisi jalan Jakarta yang terpantau sebagai berikut:
1. Cempaka Mas arah senen ± 40 CM
2. Rawasari ± 30 CM
3. Pangeran Jayakarta arah Kota ± 30 CM
4. Depan RS.Islam ± 40 CM
5. Sebelum Tloteva Merdeka Barat ± 40 CM
6. Depan kantor Indosar ± 30 CM
7. TL.SARINAH ± 50 CM
8. Terowongan Lan Mark ± 100 CM
9. Depan GKBI ± 30 CM
10. Tugu Tani ± 40 CM
11. TL Cut Mutia ± 30 CM
12. Pintu besi Gunung Sahari ± 30 CM
13. Mbal Gunung Sahari ± 20 CM
14. TL.Jalan Batu ± 40 CM
15. JL MH Thamrin /depan Sarinah ±. 50 CM ( Tidak bissa dilalui)
Hujan deras juga membuat beberapa pesawat yang menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten tak bisa mendarat karena jarak pandang terbatas. Perwakilan manajemen Garuda Indonesia mengatakan, mengalihkan empat penerbangan ke Palembang, Sumatra Selatan. Yaitu, penerbangan dari Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Medan.
Jakarta mungkin akan berlangganan banjir seperti ini selama belum dipikirkan dan dilakukan tindakan serius untuk menemukan solusinya. Mari pemerintah dan masyarakat melakukan upaya bersama, dan bukan hanya saling menyalahkan. Karena jika ada kesahatian jangankan banjir, gunungpun akan sanggup dipindahkan.
Sumber : Berbagai sumber/VM